Saturday, December 13, 2014

Avent Sahabat Setiaku

Pemberian ASI untuk anak saya yang pertama  diwarnai dengan drama yang begitu menguras hati, tenaga dan pikiran. Kala itu saya belum mengenal avent. Dengan susah payah saya berjuang mengumpulkan tetes demi tetes asi dengan tangan. Lecet di payudara pun tak terelakkan karena tekanan dari jempol tangan saya ketika memompa. Alhamdulillah anak pertama saya lulus asi eksklusif. 

Tak mau mengulangi kerisauan saat pemberian ASI eksklusif pada anak pertama, sejak hamil saya sudah berencana untuk memompa dengan menggunakan breastpump saja apalagi sekarang saya sedang kuliah lagi. Dengan jadwal kuliah yang padat, yang hanya memiliki waktu istirahat 30 menit sampai satu jam saja. Saya harus bisa berkejaran dengan waktu demi bisa memenuhi hak anak saya. Beruntung teman kelas saya menggunakan avent dan dialah yang mengenalkan kepada saya betapa asyiknya memompa ASI dengan avent. Saat itu saya hanya bisa berdecak kagum ketika dia memompa dengan cepat dan hasil yang melimpah. 

Akhirnya ketika saya sudah melahirkan anak kedua saya, teman saya pun meminjamkan avent nya untuk saya. Kebetulan dia sudah tidak memompa lagi. Alhamdulillah saya benar-benar jatuh cinta saat menggunakan avent. Bantalan siliconnya membuat memompa menjadi nyaman dan menyenangkan. Hal ini menjadi booster bagi saya sehingga ASI yang saya dapat pun banyak dan proses memompa pun menjadi cepat. Akhirnya saya putuskan untuk memiliki avent secara pribadi. Ini benar-benar investasi menurut saya. Tak ada ruginya memiliki avent ini.
Alhamdulillah anak saya Hamzah mendapatkan hak nya sampai sekarang usianya menginjak 7 bulan. Beruntung saya mengenal avent.. Terima kasih #AventBaby...