Friday, November 23, 2018

Sejenak di Yogyakarta

Pulang ke kotamu
Ada setangkup haru dalam rindu
Masih seperti dulu
Tiap sudut menyapaku bersahabat, penuh selaksa makna
Terhanyut aku akan nostalgia
Saat kita sering luangkan waktu
Nikmati bersama suasana Jogja


Penggalan lagi ini mengalun bersama laju kami menuju Yogyakarta. 
Pagi itu, kami bersiap dari Comal menuju Yogyakarta. membawa sebongkah rindu untuk adik tercinta yang sedang menimba ilmu disana. Sudah lama kami ingin mengunjunginya dan sejenak berlibur di Yogyakarta. Kota yang membuat adik saya betah hingga jarang sekali pulang, hehe

Sudah sejak beberapa minggu yang lalu, saya dan Ayu, adik saya, merencanakan liburan singkat di Yogyakarta. Sampai seminggu sebelum hari H rasanya waktu berjalan begitu lambat. haha sudah nggak sabar saya buat pulang kampung dan sejenak berlibur di Jogja. 

Saking bersemangatnya, saya sudah mandi dari jam 1 diri hari. Tapi apa daya, namanya juga orang banyak ya, baru berangkat dari rumah jam 7 pagi, wakaka Itu karena yangkung sibuk kasih makan hewan-hewan peliharaannya yang lumayan banyak. Selain itu, ada burung kecil yang baru menetas yang harus kami titipkan ke rumah Saudara terlebih dahulu. Makin lama lah kita berangkat. Ya sudah karena memang niat untuk berlibur ya kebahagiaan hati harus tetap dijaga ya. Sabar dan santai sajalah. :D

Kurang lebih jam 2 siang kami sampai di kos Nunuk, adik saya, cuma singgah sebentar lanjut kita makan di Bebakaran. Tempat makan ini cukup nyaman untuk makan bersama keluarga, suasana yang adem dan saung yang enak serta ada beberapa spot permainan anak yang membuat anak-anak betah. Makanannya pun lumayan membuat lidah bergoyang. Ini bisa jadi memang beneran enak apa kitanya yang laper ya, hehe

Selesai makan kita lanjut ke hotel yang sudah kami pesan sebelumnya. Ternyata hotelnya tepat berada di belakang Ambarukmo Plaza, cukup strategis rupanya. Ada yang tau hotel apa? yup, The Victoria Hotel, dengan harga yang cukup terjangkau, kami mendapatkan pengalaman menginap yang cukup nyaman dan enak. Kamar cukup luas dan bersih, kolam renangnya juga enak, airnya hangat, membuat anak-anak betah bermain air.

Malamnya, kami kulineran bakmi jowo. Awalnya kami mau mencoba kelegendarisan rasa Bakmi Kadin tapi oh tapi baru mau pesan aja udah dibilangin sejam lebih ya pesanannya diproses. Melihat keadaan anak-anak yang sudah capek dan mengantuk, kami putuskan buat cari bakmi lain sekitar situ. Yup, kami dapat, entah apa nama bakminya, tempatnya dipinggir jalan dan tempatnya sungguh sangat sempit, tapi ternyata antriannya pun nggak kalah banyak dari Bakmi Kadin. Ternyata rasanya cukup enak juga, enggak mengecewakanlah. Alhamdulillah mission completed :) 

Esoknya, kita berniat ke Gembira Loka. Memang kami sengaja mencari tempat yang anak-anak suka, aman buat anak-anak. Berhubung kemarin sore anak-anak belum puas berenang di hotel, maka paginya anak-anak minta berenang lagi dan itu membuat kami baru jalan dari hotel kurang lebih pukul 11.00. Sampai Gembira loka Dhuhur, tapi tetap aja anak-anak tak luntur semangatnya. Tiket masuknya cukup terjangkau 30 ribu/orang, oia anak-anak di atas 3 tahun sudah bayar full ya. Setelah kita bayar di loket, kita akan mendapatkan tiket masuk dan peta area kebun binatang. Jadi, kita tidak akan tersesat karena kita punya peta...yeeyyy
Yangkung dan Dzaky bergaya di gerbang masuk Gembira Loka :D
Ternyata Gembira Loka ini luas banget tempatnya. Belum muterin aja rasanya sudah lelah, mana kita sampai sana siang bolong gitu kan, panas banget. Alhamdulillah ternyata disana disediakan kereta yang akan mengantar kita berkeliling Gembira Loka, but not free ya. Tapi aku saranin kalo kalian ke Gembira Loka wajib banget nih beli tiket terusan kreta ini. Hanya dengan 25 ribu/orang kamu bisa kapan aja naik kereta dari halte terdekat dari kamu menuju halte berikutnya dan bisa naik kapal  "Katamaran"gratis. cukup menyelamatkan betis kami Saudara-Saudara. 
Gratis naik kapal Katamaran ya kalo beli tiket terusan kereta
Setelah masuk ke kebun binatangnya, tempatnya juga cukup rindang ternyata. Jadi, nggak perlu takut kepanasan. Untuk koleksi hewan-hewan disana juga lumayan banyak, dari ikan, burung, hewan ternak, hewan buas, ada semua, bahkan ada pinguin. Wow, Hamzah seneng banget. Selain itu juga ada pertunjukan burung kakak tua, tapi pas kita kesana malan lagi latihan kakaktuanya, wakaka. Sampai udah mau tutup juga nih bocah masih semangat dan masih minta buat lihat hewan-hewan, hufh kitanya yang gempor.wakaka

setelah masuk, ternyata rindang banget. Adem.
Melihat burung kakaktua latihan
Alhamdulillah anak-anak senang, yangti, yangkung, dan adik-adikpun menikmati, saya dan suamipun senang bisa melihat semua senang. Rasanya bisa kumpul keluarga seperti ini adalah anugerah dan nikmat yang luar biasa yang Allah berikan, semoga lain waktu bisa jalan-jalan rame-rame lagi ya.. Yuk mari menabung :D



Dari sana kita lanjut kulineran Sate Klatak Pak Pong. Pasti udah pada tau kan kelegendarisan sate itu. Terkenal selalu rame dan antrian yang lama. Tapi berkat informasi dari Om Nunuk bahwa kita bisa booking tempat dan pesan makanan dulu, maka kami terhindar dari antrian yang lama. haha alhamdulillah. Jadi buat kalian yang ingin makan sate klatak pak Pong tanpa antri lama, kalian harus telp buat reservasi siktar sejam sebelum kalian sampai di tempatnya, dijamin deh datang cari tempat dan nggak lama, sate pun terhidang. Yummy... 

Sate klatak ini memang unik banget ya, pertama tusukannya itu nggak pake kayu, tapi pakai besi macam jeruji sepeda, haha terus ya satenya juga nggak berkecap-kecap gitu, jadi terlihat pucat dengan kuah kuning beningnya. Tetep sih disediain kecap tapi nggak begitu banyak. Selain itu, ada juga menu tongseng dan gulai yang lazizzz. Terus satu lagi yang unik menurut saya, saya pesan minum jeruk anget dan teh angget manis, eh gulanya bentuknya kotak gitu, entahlah itu gula batu apa gula pasir biasa yang dibentuk kotak gitu. Terus kita diberi free air panas dan teh panas tambahan dengan teko jadul gitu. Unik banget menurut saya. 
Sate Klatak Pak Pong
Malamnya berburu oleh-oleh yang cukup buru-buru karena kami harus segera kembali ke Comal, sungguh sangat singkat, hanya Sejenak di Jogja rasanya kurang sekali. Alhamdulillah bisa berkumpul, bisa senang-senang bersama. Semoga Allah memberikan umur panjang. kesehatan serta kesempatan bisa liburan bareng lagi ya. aamiinn

Tuesday, November 13, 2018

Hati yang Lembut

Suatu siang di sebuah masjid, "tante-tante mau beli jajan aku nggak?", tiba-tiba ada suara anak perempuan yang menyapa aku dari belakang. Usianya sekitar 10 tahun mungkin, kalo menurut ceritanya dia duduk di bangku kelas 4 SD. Anaknya terlihat ceria, padahal kalau dengar dari ceritanya, dia itu membantu ibunya jualan makanan kering di masjid itu. Anak sekecil itu jualan? emang enggak sekolah. Kata dia, dia jualan selepas pulang sekolah bersama kakaknya yang masih kelas 5 SD. Ya Allah mereka masih kecil-kecil tapi sudah mau bekerja keras membantu ibuya. Lalu, yang bikin makin nggak tega ketika ditanya kemana bapaknya. Dengan wajah yang datar dan suara yang polos dia menjawab, "sudah cerai". What? santai banget ngomongnya, kayak nggak terjadi apa-apa. Walau gitu aku yakin dia menyimpan banyak kesedihan, terlihat dari sorot matanya. Dan yang paling menyedihkan dia nggak tau dimana ayahnya berada, apalagi sekedar tau kabarnya. Ibunya sama saja, dia berjualan kerudung dan gamis tapi di masjid yang berbeda. Semua dilakukan untuk menyambung hidup bersama anak-anaknya.

Saat Dzaky tau cerita tentang anak tadi, raut mukanya berubah. Berkali-kali dia tanya, "beneran bund, dia nggak tau ayahnya dimana?" Anak lelakiku ternyata punya hati yang begitu lembut. Lama dia terdiam, tiba-tiba dia berkata, "celengan aku yang di rumah mau aku pecahin ya bun, nanti uangnya mau buat beli semua makanan yang anak tadi jual" tahukah kamu, dia berkata sambil berusaha menutupi matanya yang berkaca-kaca. Masyaallah begitu lembutnya hatimu nak. Semoga Allah selalu menjaga kelembutan hati dan kepekaan terhadap sesama. Jujur saja aku sebagai ibunya terharu dan tidak menyangka. Anak kelas 2 SD sudah bisa berempati terhadap sesama dan memiliki niat yang begitu mulia. Apa kabar dengan kita yang sudah hidup puluhan tahun tapi terkadang nggak peka dengan keadaan sekitar, entah memang tidak peka atau pura-pura tak tau?

Tak disangka, di lain waktu, cerita mengalir dari Ibuku bahwa Mas Dzaky beberapa kali membagi sisa uang jajannya untuk nenek empok, orang yang bekerja di rumah. Tak banyak, katanya kadang 10 ribu, bahkan pernah cuma 2 ribu. Katanya, "ini buat jajan nenek empok" Masyaallah, bunda nggak bisa berkata-kata, bunda malu dengan kepedulianmu, dengan semangat berbagimu. Tak masalah besar kecil yang kau bagi, tapi niat tulusmu yang begitu membuka hatiku.

Ada cerita yang lucu, setiap Jumat di sekolah Mas Dzaky ada kegiatan amal. Biasanya bunda kasih uang jajan lebih untuk Mas Dzaky agar bisa amal. Ternyata dia hanya menjajakan sejumlah kecil dari uang jajannya dan menyisihkan lebih banyak untuk amal. Apa katanya? dia bilang, "iya bund, amalnya aku banyakn kan biar pahalanya banyak, kalo amalnya sedikit nanti pahalanya sedikit" Masyaallah, sekali lagi diingatkan sama anak sendiri, walaupun harus mengurangi jatah jajannya, dia rela demi mendapat pahala lebih banyak. 

Cerita ini bukan bermaksud riya, ini bunda ceritakan untuk mengingatkan diri sendiri bahwa kita perlu lebih peduli dengan lingkungan sekitar kita, kita harus lebih peka, berbagi terhadap sesama dan bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada kita. Selain itu, aku juga belajar tentang kerja keras, bersyukur atas apa yang dimiliki dan selalu bahagia menerima ketetapan yang Allah berikan. Masyaallah, seringkali pelajaran berharga kita dapatkan bukan dari hal yang besar, tapi malah kita dapatkan dari hal-hal kecil, seperti saat ini aku belajar banyak dari dua orang anak kecil.
Semoga Allah selalu menjaga hatimu, Nak. Aamiinn

Tuesday, October 23, 2018

Saung Kebalen Farm & Resto Bekasi, Kulineran sambil Bermain

Mencari tempat makan yang enak buat kumpul-kumpul di sekitaran Bekasi? Atau ingin ngajak keluarga makan-makan sambil mengajak anak-anak main? Atau sekedar ingin makan sambil foto-foto di taman bunga yang cantik? Bisa... Buat kalian yang tinggal di Bekasi, bisa cobain datang ke Saung Kebalen Farm and Resto yang beralamat di Jalan Raya Babelan, Kelurahan Babelan, Kecamatan Babelan. Tempatnya memang tersembunyi tapi mudah banget ditemukan asal udah tahu patokannya.haha
Dulunya gerbang ini adalah pintu masuk ke kebun bunga, sekarang sudah terhalang oleh pagar
Weekend kemarin saya mencoba makan di Saung Kebalen bersama keluarga. Sebelumnya sudah sempat cari tahu patokan alamatnya di internet, jadi enggak pakai nyasar. Kita tinggal menyusuri jalan raya Babelan aja, terus kalo sudah bertemu dengan Sekolah Tinggi Kesehatan Prima Husada Babelan, kita akan menemukan petunjuk arah untuk masuk ke Saung Kebalen itu. Ikuti  saja petunjuk arahnya dan pasti langsung ketemu deh tempatnya. Letak saungnya itu persis di belakang STIKES Babelan. 

Sampai disana kita akan disambut dengan saung yang berjejer, tinggal pilih saja sesuai dengan kapasitas yang dibutuhkan atau suasana yang diinginkan. Begitu kita duduk, tidak lama pegawai saung akan menawarkan daftar menu maskanan yang bisa kita pesan dan langsung akan dicatat oleh pegawainya. Jangan heran, kalo disana kita akan bertemu dengan banyak pegawai (maaf) kerdil.  Salut dengan pemilik saung yang mau memberikan peluang pekerjaan bagi Saudara kita yang memiliki kekurangan.
Begini nih penampakan saung-saungnya. Terletak di atas kolam ikan. Anak-anak pasti suka.
Selain makan, kita bisa berfoto ria dengan background taman bunga yang tertata dan terawat. Disamping itu, anak-anak juga bisa puas bermain di area playground-nya atau bermain air di kolam hujan dan bermain pasir. Tapi, untuk dapat menikmati itu, kita harus merogoh kocek 10 ribu rupiah perorang. Tiket tersebut sudah termasuk voucher yang dapat ditukarkan dengan satu gelas minuman dengan berbagai pilihan rasa. Lumayanlah anak-anak bisa main air sepuasnya, emaknya bisa foto-foto cantik dikelilingi bunga-bunga nan indah.

Terus soal harga makanannya bagaimana ya? Kalo buat emak-emak ngirit seperti saya, harga menu makanannya bisa dibilang lumayan mahal. Untuk harga menu ikan-ikanan rata-rata berkisar antara 70-100 ribuan/porsi, tapi ada tapinya nih. Ikan yang didapat dengan harga segitu adalah lumayan besar sekitar setengah kilo lebih. Harga macam-macam tumisan rata-rata 20 ribuan/ porsi. Yang cukup menarik perhatian saya adalah tumis jantung pisang. Enak rasanya, dimasak seperti sayur nangka gitu. Dari semuanya yang sempat bikin saya bengong adalah harga minumannya. Satu gelas esteh dibandrol 18 ribu. Lumayan ya harganya, walopun memang sih porsinya lumayan banyak. Ada solusi bagi yang ingin lebih berhemat dengan memesan menu paketan dengan harga berkisar dari 38 ribu/paket. Kalo saran saya, tidak perlu pesan banyak-banyak karena memang porsi yang disajikan lumayan besar. Jadi, pesan 1 ikan, 1 porsi tumisan, 1 porsi tahu tempe bisa buat rame-rame (cukup untuk sekitar 4 orang).

Sebelum memasuki arena bermain, kita akan disambut oleh gerbang yang memisahkan antara area makan dan bermain, tentu saja gerbang tersebut sudah dijaga oleh petugas yang siap mengawasi pengunjung yang ingin masuk area bermain. Ternyata dulunya area bermain tidaklah berbayar, sejak 1 Februari 2018 area tersebut menjadi berbayar. Mungkin dananya digunakan untuk biaya perawatan area bermain dan taman, karena memang area ini sangat terawat dan bersih. Area bermain anak ini tidak terlalu luas, hanya ada playground, kolam hujan dan area bermain pasir. Tapi buat anak-anak itu sudah sangat membuat mereka merekahkan senyuman lebar-lebar. 
Area bermain pasir untuk anak-anak

Kolam hujan

Area bermain anak, bersebelahan dengan kolam hujan
Sekarang kita lanjut membahas taman bunga yang ada di Kebalen Farm. Dengan area yang tidak terlalu luas, kebun bunga ini cukup indah karena kondisi yang cukup terawat dan bersih. Selama saya disana, terlihat para pegawai yang sedang menyirami tanaman dan merapihkan tanamannya. Itulah kenapa kebun di Kebalen terlihat bagus banget buat foto-foto dan menyegarkan mata.
Bundanya sambil foto di area kebun bunga. Saya suka ^^
Itulah sedikit cerita tentang Saung Kebalen Farm & Resto yang ada di Bekasi. Buat kalian yang ingin menikmati makan di saung-saung sambil mengajak anak-anak bermain bergembira bisa coba datang langsung ke sana.

Wednesday, October 17, 2018

Kebiasan Baik

Aku ibu bekerja, waktu bersama anak itu adalah hal yang mewah buat aku. Bayangkan saja setiap hari berangkat pagi, pulang sudah gelap, tentu kecuali weekend. Itu kenapa kemanpun aku pergi setiap weekend, anak-anak pasti aku bawa. Bisa dibilang jarang banget aku ninggalin anak saat weekend. Kenapa? ya karena cuma weekend aku bisa seharian bareng anak-anak.

Saat weekdays, aku maksimalkan waktu di pagi atau malam hari, aku fokuskan waktu buat anak-anak. Ya walaupun suka sekali-kali tergoda dengan HP. Duh, PR banget nih. Aku usahakan nggak pegang HP saat bareng anak-anak. Tapi emang dilema banget deh, anak-anak malahan suka minta main HP pas aku di rumah. Paling aku siasati dengan memberikan batas waktu main HP nya. Biasanya sekitar 15 sampai 30 menit aja. Biar nggak kelamaan dan sebisa mungkin kita selalu mendampingi selama anak-anak main. Jadi, bisa sebagai ajang main bareng juga.

Akhir-akhir ini, semenjak ada wifi di rumah, aku sama suami suka kurang terkontrol main HP di rumahnya. Kami, suka sibu pegang HP karena merasa bebas kuotanya.haha Kami juga jadi agak kendor ke anak-anak soal main HP nya. Kalo dulu takut banget kuota internet terkuras dalam waktu singkat sekarang jadi nggak khawatir soal kuota. Dampaknya, anak-anak jadi suka minta main HP. Tentu ini jadi PR buat aku dan suami.

Ngobrolah aku sama suami, aku sampaikan kalo aku mulai nggak beres soal penggunaan HP selama di rumah. Aku pengen banget bisa lebih fokus ke anak-anak selama di rumah. Akhirnya sementara ini, kita sepakat buat nggak pegang HP selama di rumah kecuali untuk hal mendesak, dan pelan-pelan mengalihkan keinginan anak buat main HP. Bahkan suami mengusulkan buat mematikan wifi pukul 18.00-22.00. Kebiasaan baik memang harus dimulai walaupun dengan keterpaksaan awalnya.

Bicara soal kebiasaan baik, tadi pagi dapat sharing bagus soal menanamkan kecintaan membaca Al Quran. Jadi, menurut Ustadz Abdullah Zen, ada empat tahap menuju nikmatnya tilawah (membaca Quran). Pertama "Dipaksa", maksudnya kita harus memaksakan diri kita untuk tilawah setiap hari baik dalam waktu dan keadaan yang lapang maupiun sempit. Kedua, "kebiasaan", awalnya memang kita "memaksa" diri untuk tilawah setiap hari, dan sesuatu yang dilakukan terus menerus itu, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Akan ada masa diman akita akan merasa aneh dan rindu jika melewatkannya. Ketiga, "kebutuhan", kebiasaan yang terus dilakukan akan menjadi kebutuhkan kita. Disini benih-benih cinta terhadap Quran suka mulai tumbuh. Sekali kita meninggalkannya kita tidak hanya merasa rugi, tetapi rasa sesal dan merugi yang teramat besar akan kita rasakan. Terakhir, "kenikmatan", pada tahap ini tilawah akan menjadi candu buat kita, kita akan betah berlama-lama membaca Quran kapanpun dimanapun. Sungguh nikmat yang luar biasa. Semoga Allah dapat melimpahkan nikat kecintaan kepada Quran kepada kita, keluarga dan keturunan-keturunan kita. aamiinn

Aku pikir tahapan-tahapan tadi bisa diterapkan untuk  menumbuhkan kecintaan pada kebiasaan baik lainya, nggak cuma soal membaca Al Quran. Misalnya kita terapkan ke anak-anak untuk membiasakan diri menggosok gigi sebelum tidur, mungkin awal-awal agak memaksa untuk gosok gigi sebelum tidur, lama-lama jadi kebiasaan, lalu kebutuhan terus jadi dengan senang hati melakukannya. Tapi tetap harus disesuaikan dengan anak-anak ya karena setiap anak kan beda-beda ya cara belajarnya. :)

Tulisan kali ini sungguh sangat random pemirsa. hehe Efek kangen suami yang lagi dinas luar kota kayaknya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kesehatan dan keselamatan untuk suami tercinta. aamiinn :)


Monday, September 24, 2018

Mas Dzaky 8 Tahun dan Transera Waterpark Bekasi


Alhamdulillah, tahun ini bertambah satu usia Mas Dzaky. Inget banget dulu pas lahiran Mas Dzaky mulesnya udah dari jam 1 malam. Karena baru pengalaman pertama jadi waktu itu sempet bingung, ini beneran mules mau buang air apa mules mau lahiran ya. Eh, kok kebetulan banget waktu itu juga sempet buang air besar :D Selesai dari kamar mandi kok mulesnya muncul terus ya. Langsung deh pantengin jam dinding buat ngitungin frekuensi mulesnya. Ternyata udah 5 menit sekali. Inget banget waktu itu langsung bangunin Abi minta diceplokin telur. Lah kok? Haha soalnya keinget kata temen kalo udah mau melahirkan makan yang banyak buat tenaga. Wakakaka

Ternyata dari makan nasi telor ceplok itu masih lama lahirannya. Habis subuh langsung cus ke bidan, baru bukaan satu dong. Disuruh balik sama bidannya. Kata bu bidan, ini mah masih lama palingan nanti malem apa besok lahirannya. Emang bener sih, jam 2 malam baru deh jebrol. Alhamdulillah.

Kayaknya baru kemarin lahirannya, sekarang anaknya udah gede aja, udah tinggi, udah 8 tahun, udah kelas 2 SD. Doa terbaik bunda panjatkan. Semoga Mas Dzaky menjadi anak yang sholeh, berakhlak mulia, selalu sehat, selalu beruntung, dan dilimpahi kasih sayang Allah SWT.. aamiinn

Alhamdulillah, ulang tahun Mas Dzaky membawa berkah banget, weekend kemarin semuanya kumpul di rumah Mas Dzaky. Yangti, yangkung, tante ayu dan om Nunu semuanya datang jauh-jauh dari Comal, Indramayu dan Yogyakarta buat mendokan Mas Dzaky.

Mumpung udah kumpul, nggak mungkin dong disia-siakan. Akhirnya, kita main-main ke waterpark Transera Bekasi. Alhamdulillah banget lagi ada banyak promonya. Ada promo bayar suka-suka buat yang lahir di bulan Agustus dan September. Caranya? cukup  dengan membawa kartu identitas atau akte kelahiran, kita sudah bisa main-main di Transera dengan membayar terserah kita. Iya beneran terserah kita, yang penting harus uang pas dan nggak bisa kembalian. Selain itu, berbekal KTP Jabodetabek dan Karawang, kita udah bisa menikmati berbagai permainan air di Transera hanya dengan membayar sepauh harga alias cuma Rp62.500 aja. Wuih, buat emak-emak hemat kayak aku ini adalah surga.wakaka Hemaaatt..

Tapi itu buat biaya masuknya aja ya, di dalam kalo kita mau sewa gazebo kita harus merogoh kocek lebih dalam, Rp175.000/per 3 jam. Mahal banget, lebih mahal dari harga tiket masuknya. Sebenarnya, kalo kita nggak mau sewa gazebo juga disediain gitu area buat duduk-duduk lesehan gitu tapi ya tentu nggak senyaman di gazebolah ya. Karena, yangti nggak berniat buat main air, akhirnya kita sewa gazebo buat yangti biar bisa leha-leha cantik dengan nyaman.hehe. Selain itu, kalo pengen main di kolam arus kan enaknya pakai ban ya, kita sewa deh ban yang double, harga sewanya Rp45.000/ban, kalo mau yang single juga bisa harganya Rp35.000/ban.

Nah, pasti pada bertanya-tanya nih, kalo ke Transera boleh nggak sih bawa makan? Jawabannya nggak boleh saudara-saudara. Pas di pintu masuk semua tas yang kita bawa bakal di cek satu-sati sama petugasnya. Terus untuk harga minuman dan makanan di dalam waterpark relatif terjangkau. Bisa dibilang masih terjangkau untuk tempat wisata. Kalo saran aku sih, mending makan diluar aja, biar lebih hemat dan puas makannya. Kalaupun udah nggak nahan laparnya dan butuh ganjel perut beli aja snack yang 15rb an masih ada kok.

Secara keseluruhan kami puas main-main di Transera, selain tempatnya yang luas, banyak pilihan wahana dan bersih. Iya, sejak pertama kali pernah main kesana, keadaannya nggak jauh berbeda, masih tetap bersih dan terawat itu yang aku suka. Ya tinggal cari aja promo-promo atau beli lewat online di websitenya biar dapat harga lebih murah.

Woohh, cerita ulang tahun sampai ngelantur ke Transera gini sih. Sekarang, Om Nunu dan Tante Ayu sudah kembali ke rantau. Semoga kapan-kapan kita bisa kumpul lagi ya, main-main lagi, seru-seruan lagi. Semoga Allah selalu melimpahkan keselamatan dan kesehatan untuk keluarga kami. aamiinn


Thursday, September 6, 2018

ASIAN Games 2018, Bagiku

ASIAN Games 2018 udah berlalu tapi sisa-sisa kemeriahannya masih terasa. Iya nggak? Lihat aja tuh di jalan-jalan masih banyak spanduk dukungan, gambar-gambar di dinding sepanjang jalan, pernak-pernik berbau ASIAN games dan masih banyak lagi. Jujur, kalo aku nyambut pesta olahraga terbesar se-Asia ini dengan antusiasme yang bisa dibilang biasa aja. hehe karena bukan penggemar berat olah raga mungkin ya. Jadi ya kalo pun ikut seru-seruan nonton ya paling kalo yang bertanding itu atlet Indonesia. :)

Ada cerita menarik dan konyol menurutku. Pas itu kan malem-malem abi lagi nonton pertandingan bulutangkis. Dengan sok lugunya nanya ke abi, itu Indonesia bukan? Dijawab singkat sama abi, "iya". Nah, karena Indonesia yang main tentu aja ikutan semangat nonton dong. Inget banget waktu itu, kaos pemainnya itu merah lawan putih. Bisa tebak nggak selama pertandingan aku dukung yang kaosnya warna apa? Ya pasti merahlah, Indonesia gituloh. Sampai di akhir pertandingan aku tuh nyeletuk, "Nih TV nya eror ya nulis skornya, kok komentatornya juga ikutan eror sih, orang Indonesia nggak dapat poin kok dibilang menang? salah nih!" biasalah emak-emak kalo udah nggak terima, ngomelnya nggak pake mikir. Laaahh, tetiba abi nanya, "emang Indonesia yang mana?" dengan percaya diri aku jawab, "ya merahlah, kan Indonesia". Ya ampun, ingetkan kaos jaman pemain bulu tangkis jamannya Taufik Hidayat warna apa, merah kan ya. Langsung deh si abi ketawa, "Ya ampun bun, Indonesia yang putih kaosnya". Yaelah, sejak kapan sih jadi warna putih kaosnya, wakakak. Pantesan aja ya selama pertandingan, setiap pemain dengan kaos merah nyemash aku tuh sorak soray bergembira gitu. Ternyata salah dukung toh aku. *tepok jidat.

Selain emak sama bapaknya, anak-anak juga senang ternyata nonton pertandingan di TV. Buat Hamzah, olah raga yang paling seru itu loncat indah. Bener-bener deh dia tonton sampai habis. Nggak bosen, sampai-sampai dia berinisiatif bikin kolam-kolaman gitu di kasur terus dia berlagak loncat dengan gaya bak atlet profesional. Semangat banget deh pokoknya. Kalo mas Dzaky lain lagi, dia lebih tertarik nonton bulutangkis, mungkin karena dia suka main bulutangkis di sekolahan kali ya.

Buat aku sih, seneng banget ASIAN games bisa diselenggarakan di Indonesia, jadi makin berasa gitu euforianya walopun nggak nonton langsung juga. Karena udah horor membayangkan kepadatan disana dan tentunya horor juga bayangin harga tiketnya yang mahal.hehe Selain itu, bisa sambil memperkenalkan ke anak-anak macam-macam cabang olahraga. Dan ternyata mereka juga antusias pengen tau ini itu soal olahraga. 

Tapi ya, ASIAN games ini bawa hoki juga buat aku, boss di tempat aku kerja kan hobi banget ya sama pertandingan-pertandingan macam begini ya. Diadainlah tebak skor pertandingan sepoak bola. Waktu itu Indonesia vs Hongkong. Iseng aja sih aku nebak 3-1, ternyata bener dong. Alhamdulillah, lumayan dapat kaos. Terus pas acara jumat ceria ada kuis kahoot gitu. Padahal mah ngikutin banget juga nggak ya, jadi cuma asal tebak aja dan ada beberapa yang emang sempet liat beritanya di TV apa di internet gitu. Alhamdulillah loh menang lagi. Lumayan dapet tempat makan bertema ASIAN games. Lucu banget deh, gambarnya ada Kaka, Athung dan Bhin Bhin.. Bahkan nama-nama maskot aja baru hafal pas selesai kuis kahoot itu..wakaka emang kalo rejeki mah nggak kemana.

Aku yang bukan penggemar olahraga aja bisa seneng banget lihat para atlet Indonesia bisa menang, apalagi yang gemar dan mengikuti ya. Bangga bangetlah Indonesia bisa meraih peringkat ke-4 dalam perolehan mendalinya. Bangga banget sama para atlet yang sudah berjuang sekuat tenaga buat mengharumkan nama Indonesia. Semoga kedepannya Indonesia dapat semakin memajukan prestasi di segala bidang, nggak cuma bidang olah raga aja. Salam olahraga!

Tuesday, July 31, 2018

Belanja Bulanan Hemat

Hai bunda-bunda yang cetar membahana. Nggak kerasa dah mau gajian nih. Sebentar lagi belanja bulanan ya kan. Disini siapa yang belanja kebutuhan sehari-harinya sebulan sekali? ayo ngacung! Akuuuu *Teriak paling kenceng. 

Kenapa aku pilih buat belanja sebulan sekali aja daripada mingguan apalagi harian. Nggak lain nggak bukan sih buat praktisnya aja. Jadi, nggak ribet bolak balik supermarket. Alasan lainnya adalah dengan belanja bulanan, aku jadi lebih irit dan lebih mudah buat mengatur uang bulanan. 

Biasanya nih ya, kalo udah mau awal bulan, aku akan bikin list barang-barang yang akan dibeli, sambil lihat stok yang ada di rumah. Pastikan sudah tercatat semua ya bund. Biar nggak bolak balik belanja printilan yang akhirnya malah jadi bengkak pengeluaran.

Terus ya bund, belanjalah pada saat weekend, yaitu hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Karena akhir pekan adalah waktunya bertaburan promo di supermarket-supermarket besar. Suka perhatiin nggak sih, kalo setiap hari Jumat akan banyak info promo-promo kebutuhan sehari-hari di hampir semua supermarket. Dari minyak, sabun sampai deterjen ada. Duh adem banget deh hati ini kalo lihat promo-promo begini ya bund. 😁

Jadi, sebelum berangkat pastikan dulu nih, supermarket mana yang paling banyak menyediakan barang yang kita butuhkan dengan harga miring. Lumayan banget loh ini. Apalagi emak-emak yang masih butuh beli diapers dan susu buat anak.

Kalo udah sampai di supermarket, ingat ya bund, kita harus fokus. Fakuslah dengan list yang sudah dibuat, intinya belilah barang yang dibutuhkan saja dan jangan tergiur dengan promo atau diskon buat barang-barang yang nggak dibutuhkan. 

Oia, ada godaan besar yang bisa bikin budget belanja jadi membengkak banget. Itu adalah godaan anak yang minta ini itu ketika diajak belanja bulanan. Kalo emang bunda, nggak mau terjadi banyak drama bisa tuh belanjanya nggak usah ngajak bocil. Tapi kam tetep aja ya susah buat ninggalin anak, eh kitanya belanja. Hahaha kalo aku biasanya sudah bikin perjanjian dulu sama anak-anak, boleh ambil makanan atau minuman dengan jumlah tertentu. Misal hanya boleh satu saja. Bebas pilih makanan atau minuman kesukaannya.

Kalo bunda-bunda gimana nih tips dan trik buat hemat pengeluaran belanja bulanannya? Bagi-bagi disini ya.  

Friday, July 20, 2018

Hari Pertama Hamzah Sekolah

Sudah dari sebelum puasa, hamzah selalu minta sekolah. Setelah dilihat-lihat sepertinya Hamzah sudah bisa mulai buat belajar di sekolah, bukan di rumah saja. Setelah bunda abi berdiskusi dan menimbang ini itu, kami memutuskan untuk menyekolahkan Hamzah tahun ini.

Lalu apa yang membuat bunda abi yakin Hamzah sudah siap buat sekolah, padahal kalo dari segi usia Hamah baru 4 tahun? Ada beberapa pertimbangan, pertama memang anaknya sudah tertarik untuk belajar seperti menulis, mengerti arahan yang kita berikan, sudah menunjukan kemandirian, dan minat untuk sekolah. 

Pada dasarnya bunda abi nggak mau memaksakan Hamzah buat sekolah kapan. Kalo ternyata tahun ini anaknya belum tertarik ya akan kami tunda lagi, sampai benar-benar anaknya yang mau. Karena pada akhirnya hamzahnya yang minta sekolah dengan kemauan sendiri, maka bunda abi akan mendukung semampu kami.

Soal pemilihan sekolah, kami nggak survei sana sini, nggak menentukan kriteria yang muluk-muluk. Cukup yang dekat rumah, Islami, dan terjangkau. Bunda abi percaya, setiap anak punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Mereka memiliki cara mempelajari banyak hal baik di sekolah maupun luar sekolah. So, belajar nggak mesti di sekolahan saja, tapi bisa dengan melihat sekitar.

Berbeda dengan Mas Dzaky yang belajar di PAUD terlebih dahulu sebelum TK, maka hamzah langsung kami masukan ke TK kecil. Soalnya PAUD di sekitar tempat tinggal kami memberlakukan kurikulum yang sama dengan TK, jadi menurut kami tidak ada bedanya.

Hari pertama masuk sekolah, sengaja saya ijin berangkat kantor. Jadi, bisa antar Mas Dzaky masuk kelas baru dan mengantar Hamzah masuk sekolah untuk pertama kalinya. Alhamdulillah, dari sejak semalam duo bocil ini udah semangat dan nggak sabar buat masuk sekolah. Jadi, pagi-pagi gampang buat dibangunin. Setelah beres persiapan semua, saatnya antar Mas Dzaky ke kelas barunya, kelas dua, bertemu dengan teman-teman baru dan guru baru juga. Semoga segera bisa beradaptasi ya, Mas.

Hamzah sudah siap saat bunda pulang antar Mas Dzaky. Dia udah nggak sabar buat segera berangkat sekolah. Sampai di sekolah, Hamzah udah nggak malu-malu, dia langsung cobain semua mainan yang ada sambil kenalan dengan satu dua calon teman sekolahnya. Alhamdulillah, nggak ada drama, Hamzah langsung mau mengikuti instruksi bu gurunya, langsung mau membaur dengan teman-teman baru, dan Hamzah bunda tinggal selama sekolah. Di sekolah Hamzah, kalo sudah masuk ke kelas, orang tua tidak di perkenankan masuk dan pintu kelaspun dikunci biar bocah-bocahnya nggak bisa kabur. haha :) Bunda sih senang-senang aja, hal ini sangat membantu anak untuk belajar anak mandiri dan percaya diri tanpa bantuan orang tuanya. Dari lepas sepatu, taruh tas di tempat yang sudah disediakan, sampai makan bekelnya juga sendiri tanpa dibantu orang tuanya, paling dibantu dikit-dikit sama bu gurunya.

Oia, ada cerita lucu di hari pertama Hamzah sekolah. Saat pulang sekolah, Hamzah bilang ke bunda kalo besok dia mau bawa makan. Pas bunda tanya, kenapa? Hamzah jawab, "tadi teman-teman makan, Hamzah minum doang", hahaha maafkan bunda nak nggak nyiapin bekel di hari pertama sekolah karena bunda pikirkan baru hari pertama dan menurut info bu guru pulangnya juga cepet, jadi memang nggak kepikiran buat bawain bekel. hehe

Yang menarik lainnya adalah, ketika bunda pulang kerja, Hamzah sedang serius menggambar dan dengan polosnya bilang, "Hamzah lagi belajar bund, lagi ngerjain PR". wakakak PR apa coba anak TK dan hari pertama pulak. Semangat banget deh si Hamzah. Semoga istiqomah ya dek semangatnya. aamiinn.

Buat bunda yang penting anak-anak senang dan semangat itu udah bikin bundanya lega. Semoga selalu semangat dan bahagia buat sekolah ya anak-anak bunda.

 Hamzah masuk kelas

main ayunan

Saturday, July 7, 2018

Pilih Yang Dibutuhkan, Bukan Yang Diinginkan

Entah sejak kapan ini terjadi. Inget banget dari dulu suka nggak rela buat menghabiskan uang untuk hal-hal yang enggak penting. Misalnya nih, dulu suka banget sama karakter keropi, ituloh kodok ijo yang lucu banget. Kayaknya kalo lihat yang ijo-ijo apalagi berbau keropi, mata itu jadi ijo banget. Pengennya mah sikat bawa pulang. Tapi, kok logika selalu berkata, "sampai rumah mau diapain ya?" atau "ih, sayang banget deh duitnya buat kayak gini, mending buat jajan". Lah ketahuan banget kalo hobi makan. Sampai-sampai nih kalo lagi jalan sama temen, terus aku terpesona memandang pernak-pernik berbau keropi, udah dipegang-pegang, dipeluk-peluk, terus bergumam, "beli nggak ya?". Pastilah temen saya langsung bilang, "buat apa?" wakakak saking kezelnya sering bilang pengen tapi nggak dibeli juga.

Aku sudah pernah cerita kan, kalo dari kelas 3 SD uang jajannya itu bulanan. Makanya suka diirit-irit banget kalo soal beli-beli pernak pernik yang bukan kebutuhan, tapi bisa jadi emang udah bawaan dari orok kali ya kalo aku ini agak-agak ngirit pelit gitu. Ya kali. Dari dulu udah biasa banget kalo mau beli sesuatu mikirnya bisa lama bin banget. Saking lamanya suka udah nggak pingin lagi gitu. Ya ampun *tepok jidat.

Sekarang udah jadi istri ya sama aja. Secara yang dipikirin bukan cuma diri sendiri tapi sekeluarga. Intinya mikir duit segini nih harus cukup buat sebulan, makanya setiap memutuskan sesuatu harus diyakini bahwasannya itu benarlah hal yang dibutuhkan.

Biasanya sih kalo kepikiran mau beli sesuatu yang aku pikirin adalah pertama aku bener-benar butuh nggak sama ini barang. Kedua, kecukupan dana yang ada di kantong, jadi intinya kalo duitnya belum cukup yang nabung, nggak perlu maksain diri buat punya. Ketiga, nggak perlulah lihat punya orang, nanti malah bikin nggak bersyukur dan makin berhasrat buat beli. Terus selain itu, aku bakal ingat-ingat lagi ada nggak ya barang yang udah di rumah yang bisa gantiin manfaat barang yang dipinginin. Jadi, lebih lihat barang dari fungsinya. Kalo yang di rumah udah ada yang sama fungsinya atau bisa digunakan sama seperti barang yang dimau. Ya dicoba dulu pakai itu. Nggak perlu beli baru. Contohnya peralatan MPASI, nggak perlu terlalu dibuat ribet.

Berarti nggak pernah beli hal yang diinginkan dong? Ya nggak juga, namanya manusia apalagi masuk klan wanita pastilah ada pingin-pingin macem-macem. Boleh aja lah sekali-kali nggak perlu banyak mikir kalo mau beli sesuatu, tapi itu sekali-kali aja dan kembali lagi sesuaikan dengan kemampuan kantong masing-masing. Jangan maksa buat kredit, minjam duit apalah apalah. Kalo emang mau, ya nabung dulu, harus sabar. Gitu aja sih. Kalo kalian gimana? 

Sunday, June 10, 2018

Mudik 2018, Kerinduan

Alhamdulillah, setelah melewati perjalanan darat selama 20 jam, akhirnya sampai juga di kampung halaman suami. Perjalanan tahun ini bisa dibilang cukup lancar, hanya macet sebentar di beberapa titik.

Setiap tahun, mudik lebaran enggak boleh terlewatkan. Hanya saat akan lahiran Dzaky aja kita sempet nggak mudik karena HPL nya pas tanggal lebaran. Ternyata lahirannya mundur seminggu.

Banyak hal yang membuat kita selalu bela-belain buat pulang kampung, buat nambah cuti diluar cuti bersama karena biar bisa mudik ke dua kampung. Kampung suami dan kampungku. Alhamdulillah, keluarga kami masih berada di satu provinsi walaupun yang satu di jawa bagian selatan, yang satu di jawa bagian utara. Coba beda pulau. Nggak kebayang deh tuh ribet mudiknya. Hehe

Jadi apa dong, yang selalu bikin ingin pulang. Keluarga. Yap, bisa ketemu dengan keluarga di momen yang memang dinanti setiap umat muslim itu sesuatu banget. Momen kebersamaannya itu lo yang nggak tergantikan.

Kapan lagi keluarga besar bisa ngumpul, semuanya pulang, mengais memori masa lalu, berbagi cerita, meluapkan kerinduan sambil menikmati masakan mama, mendatangi setiap tempat kuliner favorit yang selalu dirindukan di perantauan. Ah, sungguh nikmatnya. Rasanya jiwa raga disetrum energi positif yang sangat besar, yang membuat kita kadang lupa untuk kembali ke perantauan. Haha

Jujur saja, hal yang dirindukan selain kumpul keluarga adalah kuliner. Yuhu, kalo pulang kampung itu, pasti udah ada daftar kuliner yang harus dinikmati. Dari taoto, megono, pecel, kerang, keong, grombyang dan sekedar gorengannya yang khas. Yah ketahuan deh asli aku darimana. Hehe

Kalo di kampung suami, itu rindu ketenangan, masak yang masih pakai kayu, suasana yang beneran masih asri, kampung banget, nyaman bikin tenang hati. Selain ini, khas masakan yang berbeda karena benar-benar dimasak sendiri penuh cinta dengan bahan alami dari kebun sendiri. Beneran bikin kangen.

Itulah sedikit cerita mudik kali ini. Gimana cerita mudik kamu?






Friday, May 25, 2018

Mengatur Keuangan


Kalo masalah duit, emak-emak mah jagonya ya nggak? Yup, dari kelas 3 SD bunda sudah diberikan uang jajan bulanan sama mama bunda. Jadi, mau nggak mau harus bisa ngatur uang jajan biar cukup buat sebulan. Tapi, menurut bunda, dikasih uang jajan bulanan itu banyak manfaatnya. Selain manfaat jangka panjang yang bunda rasakan sampai sekarang, ada juga manfaat jangka pendek yang dulu bisa langsung bunda nikmati. Hal ini yang membuat bunda ingin menerapkan metode kasih uang jajan bulanan ke anak-anak. :)

Manfaat jangka pendeknya adalah besaran uang jajan satu bulan dihitung 30hari, jadi waktu itu, 1 hari dikasih jatah 500 sama mama, jadi 1 bulan dapat 15rb. padahal kan kita sekolah nggak full 30 hari, ya kan?. Yang artinya ketika libur bunda tetap dapat jatah uang jajan. Padahal oh padahal kalo libur dan pengen jajan mah tetep aja minta uang ke mama atau papa. Dari situ bunda bisa saving sampai 5rb perak buat dikumpulin dan kalo udah terkumpul 15rb-20rb bunda langsung minta dianterin ke toko kaset buat beli kaset inceran bunda. Enak kan? haha :D

Selain manfaat jangka pendek, ternyata bunda mendapatkan manfaat jangka panjang yang bisa bunda nikmati sampai sekarang. Pertama, bunda "cukup" baik dalam mengatur keuangan. Bunda terbiasa dengan membuat perencanaan keuangan setiap bulannya. Walaupun demikian, bunda tidak begitu telaten untuk mencatat setiap detail pengeluaran. Bunda hanya menerapkan pokoknya uang yang boleh dibelanjakan dalam sebulan sekian, tanpa ribet dengan detailnya. Kalo hari ini bisa ngirit ya itu berarti keuntungan di kemudian hari.hehe

Kedua, bunda terbiasa membeli barang yang memang benar-benar dibutuhkan bukan sekedar yang diinginkan. Boleh aja kok kita beli barang yang diinginkan, tapi ya enggak setiap saat dan harus sesuai kemampuan. Jadi misal nih ya, bunda pengen beli sepatu X yang harganya lumayan mahal bagi bunda, maka bunda akan berhemat selama 1 bulan dan diakhir bulan kalo memang uang bunda cukup, baru bunda akan beli sepatu itu. Prinsip bunda, mending kita berhemat ketika punya aung dari pada kita ngirit karena nggak punya uang. haha *prinsip macam apa itu.

Selanjutnya, bunda terbiasa menabung diawal. Kalo kata Warren Buffet, Jangan menabung sisa dari uang belanja Anda, melainkan belanjkan setelah Anda menabung. Nah bunda setuju banget nih. Jadi, prinsip bunda nabung dulu baru deh habisin. Bunda yakin kalo sisa uang belanja yang bunda tabungkan, pasti setiap bulannya bunda nggak bakal nabung deh, alias selalu habis di akhir bulan. Okelah hobi menabung, tapi uang yang bunda tabung kurang ada peruntukan jelasnya. Dalam pikiran bunda, ya bunda nabung aja, timbun terus sampai banyak. Tapi, lain bunda lain suami. Suami bunda bilang, kalo nabung itu harus ada peruntukannya. Jadi, tabungan itu dibagi menjadi beberapa pos tabungan, misal ini tabungan buat sekolah, ini buat renovasi rumah, buat jalan-jalan dll.

Begitulah sedikit cerita soal mengatur keuangan. Setiap orang kan punya pemikiran, cara dan kebutuhan masing-masing ya. Jadi bisa jadi cara bunda berhasil buat bunda dan keluarga tapi belum tentu cocok buat keluarga lain. Tinggal disesuaikan saja mana yang bisa dipakai mana yang sepertinya nggak cocok diterapkan. Selamat mangatur keuangan, bunda. ^-^




Saturday, May 19, 2018

Planetarium Jakarta

Selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan ya bunda semua. Semoga kita diberikan kekuatan untuk menjalankannya dan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Sempet vakum curhat disini untuk beberapa lama, akhirnya ketemu wangsit buat nulis lagi. Semoga istiqomah ya bund.

Beberapa minggu yang lalu Mas Dzaky tiba-tiba ngajakin ke Planetarium. Katanya sih tertarik karena denger cerita dari Bu Guru. Lanjutlah bunda cari-cari info jadwal penayangan filmnya. Pengalaman beberapa tahun yang lalu, datang di waktu yang kurang tepat yang bikin kita harus nunggu lama pake banget.huhuhu

Berbekal info dari dunia maya, langsung deh kita putuskan buat berangkat dari rumah jam 9an. Berangkat dari rumah naik motor ke stasiun Cakung, lanjut naik KRL jurusan Jakartakota. Turun di Stasiun Cikini, dan kita makan dulu dong, karena menurut info yang bunda baca, jadwal penayangannya adalah jam 10.00, 11.00, 13.00 dan 14.00. Cocoklah kita mau nonton yang jam 13.00 aja rencananya. Selesai makan, kita lanjut naik bajaj, sebenarnya kalo menurut google map jarak ke Planetarium dari Stasiun Cikini sekitar 3km, lumayan juga kan kalo jalan kaki. Sampai disana agak kecewa. Cerita masa lalu terulang. Emang nasib ya, ternyata jadwal pertunjukan itu cuma 3 kali untuk weekend yaitu pukul 09.00, 12.00 dan 15.00. Ya Ampun bund, itu jadwal tahun berapa sih yang dilihat. Sampai sana jam 12 kurang dan loket pertunjukan sudah ditutup. Dan antrian untuk pertunjukan jam 15.00 udah mengular. jadi, kalo bunda berniat mengajak anak-anak buat nonton di Planetarium, jangan harap seenak dan segampang kalo mau nonton di bioskop.

Bunda harus antri minimal 1 jam sebelum film dimulai dan setiap 1 orang hanya boleh beli maksimal 4 tiket. Kalo bawa anggota keluarga lebih dari 4 berarti yang antri juga harus lebih dari 1 orang. Oia, kata abinya anak-anak sewaktu antri itu, petugas sudah membagikan kertas antrian buat sekalian menghitung antriannya sampai mana. Karena kapasitas ruangannya cuma 300 seat.

Daripada anak-anak bosen, bunda bisa ajak anak-anak ke Perpustakaan Umum yang gedungnya sebelahan sama Planetarium. Beberapa kali lihat reviu soal perpus ini yang katanya oke banget buat anak-anak. Ternyata enggak salah. nyaman banget tempatnya, ada tempat bermain dan membaca yang luas dan nyaman. Buku dan mainan yang disediakan juga lumayan banget. Lumayanlah ya, anak-anak senang, bundanya ikut ngadem.

Alhamdulillah, abi berhasil dapat tiketnya dan kita nonton yang jam 3. Lama pertunjukan lebih kurang 1 jam. Kita diajak untuk berpetualang dari terbit matahari hingga matahari tenggelam. Tak lupa kita juga diajak menikmati sensasi berpetualang ke luar angkasa, belajar banyak nama gugusan bintang, planet dan galaksi.

Seru dan cocok banget buat anak-anak yang punya rasa ingin tahu yang tinggi serta menjadikan kita lebih mengenal kebesaran Allah SWT yang telah menciptakan alam semesta beserta isinya. Selain itu, memberikan kita kesadaran seberapapun hebatnya kita, kita tak lebih dari butiran debu di bumi jika dibandingkan dengan ciptaan Allah Yang Maha Besar.