Wednesday, October 17, 2018

Kebiasan Baik

Aku ibu bekerja, waktu bersama anak itu adalah hal yang mewah buat aku. Bayangkan saja setiap hari berangkat pagi, pulang sudah gelap, tentu kecuali weekend. Itu kenapa kemanpun aku pergi setiap weekend, anak-anak pasti aku bawa. Bisa dibilang jarang banget aku ninggalin anak saat weekend. Kenapa? ya karena cuma weekend aku bisa seharian bareng anak-anak.

Saat weekdays, aku maksimalkan waktu di pagi atau malam hari, aku fokuskan waktu buat anak-anak. Ya walaupun suka sekali-kali tergoda dengan HP. Duh, PR banget nih. Aku usahakan nggak pegang HP saat bareng anak-anak. Tapi emang dilema banget deh, anak-anak malahan suka minta main HP pas aku di rumah. Paling aku siasati dengan memberikan batas waktu main HP nya. Biasanya sekitar 15 sampai 30 menit aja. Biar nggak kelamaan dan sebisa mungkin kita selalu mendampingi selama anak-anak main. Jadi, bisa sebagai ajang main bareng juga.

Akhir-akhir ini, semenjak ada wifi di rumah, aku sama suami suka kurang terkontrol main HP di rumahnya. Kami, suka sibu pegang HP karena merasa bebas kuotanya.haha Kami juga jadi agak kendor ke anak-anak soal main HP nya. Kalo dulu takut banget kuota internet terkuras dalam waktu singkat sekarang jadi nggak khawatir soal kuota. Dampaknya, anak-anak jadi suka minta main HP. Tentu ini jadi PR buat aku dan suami.

Ngobrolah aku sama suami, aku sampaikan kalo aku mulai nggak beres soal penggunaan HP selama di rumah. Aku pengen banget bisa lebih fokus ke anak-anak selama di rumah. Akhirnya sementara ini, kita sepakat buat nggak pegang HP selama di rumah kecuali untuk hal mendesak, dan pelan-pelan mengalihkan keinginan anak buat main HP. Bahkan suami mengusulkan buat mematikan wifi pukul 18.00-22.00. Kebiasaan baik memang harus dimulai walaupun dengan keterpaksaan awalnya.

Bicara soal kebiasaan baik, tadi pagi dapat sharing bagus soal menanamkan kecintaan membaca Al Quran. Jadi, menurut Ustadz Abdullah Zen, ada empat tahap menuju nikmatnya tilawah (membaca Quran). Pertama "Dipaksa", maksudnya kita harus memaksakan diri kita untuk tilawah setiap hari baik dalam waktu dan keadaan yang lapang maupiun sempit. Kedua, "kebiasaan", awalnya memang kita "memaksa" diri untuk tilawah setiap hari, dan sesuatu yang dilakukan terus menerus itu, lama kelamaan akan menjadi kebiasaan. Akan ada masa diman akita akan merasa aneh dan rindu jika melewatkannya. Ketiga, "kebutuhan", kebiasaan yang terus dilakukan akan menjadi kebutuhkan kita. Disini benih-benih cinta terhadap Quran suka mulai tumbuh. Sekali kita meninggalkannya kita tidak hanya merasa rugi, tetapi rasa sesal dan merugi yang teramat besar akan kita rasakan. Terakhir, "kenikmatan", pada tahap ini tilawah akan menjadi candu buat kita, kita akan betah berlama-lama membaca Quran kapanpun dimanapun. Sungguh nikmat yang luar biasa. Semoga Allah dapat melimpahkan nikat kecintaan kepada Quran kepada kita, keluarga dan keturunan-keturunan kita. aamiinn

Aku pikir tahapan-tahapan tadi bisa diterapkan untuk  menumbuhkan kecintaan pada kebiasaan baik lainya, nggak cuma soal membaca Al Quran. Misalnya kita terapkan ke anak-anak untuk membiasakan diri menggosok gigi sebelum tidur, mungkin awal-awal agak memaksa untuk gosok gigi sebelum tidur, lama-lama jadi kebiasaan, lalu kebutuhan terus jadi dengan senang hati melakukannya. Tapi tetap harus disesuaikan dengan anak-anak ya karena setiap anak kan beda-beda ya cara belajarnya. :)

Tulisan kali ini sungguh sangat random pemirsa. hehe Efek kangen suami yang lagi dinas luar kota kayaknya. Semoga Allah senantiasa melimpahkan kesehatan dan keselamatan untuk suami tercinta. aamiinn :)


7 comments:

  1. Betul.. jika kita melakukan kebiasaan itu minimal 30 hari, seolah akan menjadi "otomatis" bagi otak kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya jadi harus semangat ya biar kebiasaan baik jd terbiasa walaupun di mulai dari keterpaksaan... hihi

      Delete
  2. tantangan juga buat saya mbak,menanamkan kebiasaan baik bagi diri sendiri dan keluarga. selalu semangat mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. semangat juga ya.. memang ini tantangan yang besar buat diri sendiri terutama...

      Delete
  3. mantaps... cukup menyentil haha makacih kakaa...

    ReplyDelete